Posted in

Inisiatif Mata Uang Digital Kamboja: Mengapa “Royal Stablecoin” Identik dengan Proyek Bakong?

Inisiatif Mata Uang Digital Kamboja: Mengapa “Royal Stablecoin” Identik dengan Proyek Bakong?

Istilah “royal stablecoin” tidak merujuk pada mata uang kripto swasta, tetapi julukan populer untuk upaya ambisius Bank Nasional Kamboja (NBC) dalam mendigitalkan mata uang fiatnya, Riel Kamboja (KHR), melalui Proyek Bakong. NBC mulai meneliti platform pembayaran berbasis blockchain ini sejak 2017 dengan tujuan untuk menciptakan sistem transaksi antarbank yang efisien, aman, dan terjangkau.

Proyek Bakong dirancang untuk mengatasi tantangan fragmentasi dalam lanskap pembayaran Kamboja, di mana banyak lembaga keuangan yang berbeda beroperasi secara terpisah. Dengan Bakong, semua pemain dalam ruang pembayaran Kamboja dapat terhubung dalam satu jaringan terpadu, memungkinkan pengguna akhir untuk bertransaksi satu sama lain, terlepas dari bank atau penyedia layanan pembayaran yang mereka gunakan.

Fitur Utama Proyek Bakong

  • Platform Berbasis Blockchain: Berbeda dengan sistem pembayaran tradisional, Bakong menggunakan teknologi Distributed Ledger Technology (DLT) atau blockchain, yang menawarkan transparansi dan keamanan yang lebih baik.
  • CBDC Kuasi: Direktur Jenderal NBC, Chea Serey, menyebut Bakong sebagai “bentuk kuasi” dari CBDC karena berfungsi sebagai klaim langsung pada bank sentral dan didukung penuh oleh cadangan bank.
  • Interoperabilitas: Fitur paling signifikan dari Bakong adalah kemampuannya untuk menghubungkan dompet digital pengguna dengan rekening bank mereka, memungkinkan pertukaran antara mata uang keras (fiat) dan mata uang digital Bakong secara real-time.
  • Efisiensi Transaksi: Platform ini memungkinkan penyelesaian transaksi yang nyaris instan, 24/7, dan berbiaya rendah, yang secara signifikan mengurangi waktu dan biaya transaksi yang biasanya terkait dengan transfer antarbank tradisional.

Dampak dan Adopsi di Kamboja

Sejak diluncurkan secara resmi pada Oktober 2020, adopsi Bakong telah meningkat drastis. Statistik menunjukkan peningkatan signifikan, dengan jutaan akun dan ribuan pedagang di seluruh negeri yang kini menggunakan pembayaran melalui Bakong. Hal ini mencerminkan https://www.kabarmalaysia.com/ pergeseran kuat dalam perilaku pembayaran masyarakat Kamboja menuju layanan keuangan digital, mempercepat perjalanan negara tersebut menuju masyarakat nirsentuh tunai (cashless society).

Keberhasilan Kamboja dalam mengimplementasikan Bakong telah memposisikannya sebagai pemimpin regional dalam inovasi pembayaran. NBC secara aktif mempromosikan interoperabilitas ini ke luar negeri, menjalin konektivitas dengan negara-negara tetangga seperti Laos, Thailand, dan Vietnam untuk memfasilitasi transaksi lintas batas yang lancar.

Perbedaan dari Stablecoin Tradisional

Penting untuk dicatat bahwa meskipun dijuluki “royal stablecoin”, Bakong berbeda dari stablecoin swasta seperti Tether (USDT) atau USDC. Stablecoin swasta biasanya dikeluarkan oleh perusahaan swasta dan nilainya dipatok pada aset tertentu (misalnya Dolar AS), sementara Bakong adalah mata uang digital yang diterbitkan dan dijamin oleh bank sentral negara Kamboja sendiri. Hal ini memberikan tingkat kepercayaan dan jaminan pemerintah yang tidak dimiliki oleh kebanyakan stablecoin swasta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *